TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaarta Parama Sekuritas, Nafan Aji Gusta mengatakan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berpotensi untuk terkoreksi pada hari ini Selasa, 17 Juli 2018. Meskipun demikian, potensi koreksi yang terjadi masih dianggap wajar usai kenaikan berturut-turut.
BACA: IHSG Ditutup Melemah 0,97 Persen Siang Ini, Paling Jeblok di Asia
"Berdasarkan analisa teknikal mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar, sehingga pergerakan IHSG masih berpeluang melanjutkan pelemahan," kata Nafan kepada Tempo, Selasa, 17 Juli 2018.
Pada penutupan perdagangan sebelumnya, IHSG ditutup melemah 0.65 persen kelevel 5905.160. Namun, investor asing masih mencatatkan net buy Rp 75,99 miliar di pasar bursa.
Nafan mengatakan pelemahan dan koreksi wajar IHSG ini juga didorong oleh pelaku pasar yang masih wait and see. Terutama memantau pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang kemungkinan besar membahas terkait dengan efek perang dagang. "Khususnya terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat," kata Nafan.
Karena itu menurut Nafan, para pelaku pasar berharap pernyataan Jerome Powell bakal memberikan informasi mengenai arah pergerakan moneter di Amerika Serikat. Khususnya mengenai suku bunga acuan The Fed Fund Rate (FFR) yang kemungkinan akan naik lagi.
BACA:IHSG Pekan Depan Berpotensi Menguat di Kisaran 5.850 - 6.085
Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, Nafan memperkirakan support level IHSG memiliki rentang 5849.402 hingga 5793.643. Sementara itu, resisten memiliki rentang 5958.858 hingga 6012.555 pada hari ini.
Adapun beberapa rekomendasi saham yang layak dicermati hari ini adalah BSDE, INCO, INDY, JPFA, RALS dan SMGR.
Baca berita tentang IHSG lainnya di Tempo.co.